Pages

Sunday, March 11, 2012

Surat Cintaku untuk Kekasih Allah yang jauh di sana

Betapa indahnya masa lalu saat aku baru mengenalmu, begitu juga sekarang saat aku telah menjadi tulang rusukmu. mengenang masa lalu serasa tak jenuh karena penuh dengan cerita-cerita cinta... singkat, tetapi mengena di hati. dan salah satunya ketika ku buka kembali memori yang tersimpan tentang kau dan aku di laptop cantikku, si Ceavy..... sungguh ku tersenyum membaca surat ini... surat yg pernah ku kirim padamu saat pertama kali kau tinggalkan aku jauh.... jauh diujung barat pulau Jawa ini. tepatnya tanggal 26 Juli 2010, surat ini ku kirim lewat emailmu

Assalamu’alaikum warrohmah


Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar
Wala haula walaquwwata illa billahil’aliyyil ‘adzim

Puji syukur ku panjatkan pada-Mu ya Rabb, Tuhan semesta alam
Dengan segala kehendak-Mu, hingga detik ini aku masih dapat menghirup segarnya udara dunia, menatap indahnya cakrawala dan bintang-bintang bercahaya, dan mencium aroma wewangian bunga melati kesayanganku.
Tak henti-hentinya pula ku mengucap syukur atas nikmat yang telah Engkau beri padaku, ujian yang mendewasakanku dan senantiasa mendekatkan diri pada-Mu.

Dan kini, lagi-lagi syukurku terucap dikala ku rasakan nikmat rasa yang Kau beri, rasa dimana ku tak percaya akan semua ini menghampiri relung jiwaku yang telah rapuh, terkikis oleh rasa kecewa yang berkepanjangan, dan bahkan mulai membeku dan mungkin akan terus membeku jika Engkau tak berikan hamba ini sesosok ciptaan-Mu yang begitu luar biasa indahnya dimataku.
Rasa takut untuk memulai, kegelisahan akan terulang kecewa itu, atau bahkan depresi yg akan membuat tubuh ini ringkih kembali, lemas tak berdaya.

Ya Rabb... sungguh ku tak kuasa jika harus Engkau suguhkan kembali rasa cinta itu tetapi setelahnya harus ku teguk lagi rasa kehilangan yang mendalam.
Ku menangis karena bahagiaku telah Kau pertemukan kembali dan Kau dekatkan sosok ciptaan-Mu itu padaku.

Memang tak pernah kurasakan sebelumnya dan tak pernah ku alami kecuali dengan dirinya di mimpi-mimpiku yang selalu kaya akan hadirnya, menemaniku di saat aku sedang kesepian membutuhkan sandaran, menghiburku dengan canda tawanya dan menghapus air mata yang menetes di pipi ini.
Ya Rabb... sungguh luar biasa nyamannya aku berada di mimpiku hingga aku ingin berlama-lama di dunia maya itu. Tetapi ketika tiap kali alarm berdering pertanda sepertiga malam, dengan begitu terpaksa ku buka mata ini untuk kembali bersujud pada-Mu, Tuhan pemberi mimpi indah itu.

Kekasih Allah yang ku sayangi dengan selalu mengharap keridloan cinta-Nya, ku harap cinta ini bukanlah nafsu jahat yang kan merusak kita di dunia fana, nafsu ini hanyalah nafsu manusia biasa yang sekedar mengharap sepercik cinta dunia yang kan selalu melembutkan jiwa yang kaku ini, cinta yang mampu merubahku menjadi sesosok wanita yang diharapkan, cinta yang dapat mempersatukan kita kelak di akhirat. Tak mampu aku harus memintamu untuk mencintaiku kecuali karena seijin ILLAHI, tak mampu aku memohonmu tuk membawaku pergi dari sini kecuali atas kehendak-Nya pula. Kini, hanya doa yang bisa ku panjatkan untuk tetap menjaga cinta ini bersamamu dimanapun dan entah sampai kapanpun.

Kekasih Allah yang selalu dimuliakan, aku ini bukanlah wanita yang sempurna untuk kau cintai. Jika kau bertanya hal-hal yang mungkin sekedar ingin kau tahu tentang masa silamku, akupun bertanya pada diriku... “apakah aku pantas untuk kau cintai???” sedangkan diriku hanya seorang yang lemah tanpa-Nya.

Kekasih Allah yang ku sayangi, entah seberapa dalam kau mencintaiku, akupun kadang juga bertanya pada Tuhan kita. Tak kuasa membendung air mata ini dihadapan-Nya di kesunyian malam, hanya sekedar berharap untuk dapatkan seseorang yang dapat membimbingku kelak untuk dunia akhiratku.

Hanya sekedar pintaku pada Rabb ku, ijinkan aku untuk membahagiakan orang-orang yang ku sayangi dan selalu menyayangiku tanpa lelah dengan keikhlasan dan ketulusannya, dan beri kesempatan padaku tuk cerdaskan anak bangsa seperti cita-citaku sejak kecil selama mata ini belum terpejam tuk selama-lamanya 

Kekasih Allah yang selalu ku rindukan.. kelahiran, kematian, jodoh ataupun rezeqi setiap insan sudah digariskan oleh-Nya, kewajiban kita hanyalah berikhtiar, meski kadang aku juga merasa gundah jika harus kehilanganmu kelak.
Jangan pernah kuatir pula jika kau kehilanganku kelak, cintaku masih tetap melekat dihatimu. Jika aku ingin dekat denganmu, atau bahkan aku ingin menjauh darimu meski sulit buatku tuk melakukannya, itu karena aku sangat menyayangimu karena Rabb ku. Aku pula tak ingin melihatmu kurus kering, sedih ataupun menderita karena aku menyayangimu lebih dari rasa sayangku pada diriku sendiri.

Dan kini, Allah menguji keikhlasanku tanpamu di sini, meski aku tahu bahwa hatimu juga masih tetap bersamaku, setia menemaniku.
Benar-benar kenikmatan cinta itu tak kan ada artinya tanpa ada ridlo ILLAHI sebagai pemberi cinta.
Tetapi aku merasa bahwa kini ridlo-Nya bersamaku dan bersamamu pula, dan ku harap Rabb tak kan henti-hentinya memberikan ridlo-Nya hingga tutup usia kita, Amin.

Selalu jaga cintaku di hatimu, dan ku kan selalu jaga cintamu di hatiku. Tetapi jika kau sudah tak mampu lagi tuk menjaganya, ku mohon segeralah berterus-terang, maka kan segera pula ku turunkan beban itu dan ku pasrahkan pada ILLAHI.

Tetap tersenyumlah wahai kekasih Allah yang ku cintai, semoga kau selalu berada dalam lindungan-Nya.


Wassalamu’alaikum warrohmah